SafelinkU | Shorten your link and earn money

Jun 10, 2018

DEFINISI PENDIDIKAN

(Sumber)



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa ,karena atas rahmat- Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan materi “Pengertian Pendidikan” .Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan.
            Apabila saat ini pendidikan merupakan sebuah kata yang tak asing lagi adanya bagi telinga kita, apakah saat ini kita telah mengetahui pengertian dari pendidikan itu sendiri. Pengertian itu sendiri sangatpenting untuk dipahami adanya karena bagaimana kita dapat menjalankan sebuah proses didik mendidik akan tetapi pengertian nya saja tudak kita pahami dengan betul. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari banyak pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Landasan Pendidikan, orang tua ,dan rekan-rekan seangkatan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
            Makalah ini jauh dari kata sempurna karena masih memiliki kekurangan- kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan. Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.



Penulis

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Dewasa ini, tidak sedikit orang yang kurang tepat dalam mengartikan pendidikan, karena banyak dari mereka hanya menggunakan sudut pandang tertentu atau bersifat parsial yang mengakibatkan pemahaman yang kurang tepat. Contohnya Jika mendengar kata pendidikan, kebanyakan spontan yang terbanyang hanyalah sekolah, guru, siwa, baju seragam,SPP, meja dan lain sebagainya. Padahal pengertian pendidikan sangat kompleks tergantung di lihat dari berbagai sudut pandang yang digunakan.
Pemahaman yang parsial dari pendidikan diatas merupakan salah satu faktor yang bisa menjadi penghambat dari tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Karena jika belum paham manalah munkin bisa tercapai hasil yang diinginkan. Maka pentingnya atau perlunya setiap individu untuk mengetahui, memahami pengertian pendidikan secara baik bukan secara parsial yang di lihat dari bebagai sudut pandang.
Sehingga kami mencoba untuk menguraikan pengertian pendidikan dari berbagai sudut pandang dari berbagai referensi yang kami padukan. Harapanya bisa memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca.

B.    RUMUSAN MASALAH

1.       Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkupnya ?
2.       Bagaimana pengertian pendidikan berdasrkan pendekatan Ilmiah?
3.       Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan Sistem?

C.   TUJUAN PENULISAN

1.      Mendeskripsikan dan mengetahui pendidikan berdasarkan Ruang Lingkupnya.
2.      Mendeskripsikan dan mengetahui pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan Ilmiah.
3.      Mendeskripsikan dan mengetahui pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan Sistem.

 BAB II

 PEMBAHASAN

A.   DEFINISI PENDIDIKAN

Menurut  (Pendidikan, 2011, hal. 27) bahwa pendidikan dilihat dari berbagai sudut pandangnya adalah kompleks, maksudnya dari bentuk, aspek, unsur, disiplin ilmu serta falsafahnya adalah berbeda, namun pada dasarnya pendidikan memiliki arti ialah pengembangan sumber daya manusia. Berbeda dengan (Pidata, 2009, hal. 2) yang menyebutkan bahwa pendidikan secara umum ialah mendidik yang mencangkup berbagai hal, yang berkaitan dengan perkembangan manusia, mulai dari perkembangan fisik hingga perkembangan iman. Dengan kata lain mendidik ialah membuat manusia menjadi lebih sempurna.
Berbeda menurut prespektif islam yang disebutkan oleh  (Jalal, 1988, hal. 28) bahwa pendidikan atau tarbiyah ialah proses persiapan dan pengasuhan yang dibebankan atau diamanahkan kepada orangtua terhadap anaknya atau disebutkan juga oleh beliau bahwa pendidikan merupakan usaha manusia kepada generasi muda, dengan harapan mereka menjadi manusia yang shaleh.
Sedangkan menurut  (Pendidikan, 2011, hal. 218) bahwa pengertian pendidikan berdasarkan UU Sistem pendidikan Nasional N0.20 Tahun 2003 ialah usaha sadar dan berencana untuk menciptakan atau mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Merujuk pada pengertian diatas kami dapat menarik kesimpulan bahwa pendidikan bentuk usaha yang disadari dalam upaya mengembangkan kualitas manusia dalam berbagai hal agar menjadi lebih baik.

B.    PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN RUANG LINGKUP

Melihat dari sudut pandang ruang lingkupnya Redja Mudyahardjo dalam bukunya Pengantar Pendidikan, membagi menjadi tiga bagian yaitu pengertian pendidikan maha luas,luas terbatas dan secara sempit. (Mudyahardjo, 2001, hal. 3-11)

1.      Pengertian Pendidikan Maha Luas

Menurut (Mudyahardjo, 2001, hal. 3) pendidikan secara maha luas ialah hidup. Ini mengartikan atau menandakan bahwa seluruh pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup adalah pendidikan. Serta pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
Disebutkan oleh  (Pendidikan, 2011, hal. 27-28) dalam pembahasan mengenai pengertian pendidikan maha luas bahwa uraian diatas memiliki arti yaitu setiap manusia memiliki pengalaman hidup. Baik itu pengalaman hidup yang positif maupun yang negatif, namun hanyalah pengalaman positif dan konstruktiflah yang dapat disebut dengan pendidikan, yang mana tidak melihat tempat, waktu. Yang terpenting ialah adanya interaksi atau kontak dengan individu lain, serta pengaruh satu dengan yang lainnya, karena pendidkan akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan individu dan berlangsung sepanjang masa. Tujuan pendidikan maha luas ini ialah sama dengan tujuan hidup.
Ciri-ciri pendidikan maha luas ini ialah sebagai berikut:
a.       Masa pendidikan. Berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan.

b.      Lingkungan pendidikan. Berlangsung dalam segala lingkungan hidup baik yang diciptakan maupun ada dengan sendirinya.

c.       Bentuk kegiatan. Bentuk kegiatannya ialah tidak sengaja hingga disengaja atau terencana, serta berbentuk segala jenis pengalaman belajar dalam hidup, terjadi secara sembarang , dimanapun dan kapanpun.

d.      Tujuan. Tujuan dari pendidikan ini ialah terkandung dalam setiap pengalaman belajar, bersifat tidak terbatas dan sama dengan tujuan hidup.

2.      Pengertian Pendidikaan Secara Sempit

Pendidikan secara sempit ialah pendidikan yang diselenggarakan atau dilaksanakan disekolah sebagai lembaga penndidikan formal. Dimana sekolah mengupayakan siswanya untuk memiliki kemampuan yang sempurna serta kesadaraan yang penuh terhadap hubungan dan tugas-tugas sosial mereka (Redja Mudyahardjo, 2001:6).
Menurut  (Pendidikan, 2011, hal. 28) bahwasahnya pendidikan secara sempit bersifat terbatas, karena segala sesuatu yang dilakukan oleh guru tehadapa siswa hanyalah berorientasi pada pemahaman terhadap suatu materi-materi pelajaran yang ada kaitannya dengan kurikulum, maka tujuan dari pendidikan secara sempit ini ialah lebih condong kepada pemupukan intelektual dan kemampuan serta ketrampilan tertentu yang masih berkaitan langsung dengan materi-materi pelajaran.
Ciri-ciri pendidikan secara sempit ialah sebagai berikut:
a.       Masa pendidikan. Berlangsung pada waktu yang terbatas, yaitu pada waktu masa anak dan remaja.

b.      Lingkungan pendidikan. Berlangsung dalam pendidikan yang sengaja diciptkan. Secara teknisnya pendidikan dilaksanakan di dalam kelas.

c.       Bentuk kegiatan. Bentuk kegiatannya tersusun secara terprogram, terjadwal sesuai dengan kurikulumnya.

d.      Tujuan. Tujuan dari pendidikan ini ialah ditentukan oleh pihak luar, terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu dan untuk mempersiapkan hidup.

3.      Pengertian Pendidikan Secara Luas Terbatas

Menurut (Mudyahardjo, 2001, hal. 11) pengertian pendidikan secara luas terbatas adalah upaya sadar yang dilakukan oleh beberapa pihak diantaranya keluarga, masyarakat, pemerintah melalui metode seperti bimbingan, latihan atau pengajaran baik yang dilakukan disekolah maupun luar sekolah sepanjanh hayat, agar peserta didik dapat melaksanakan perananya dalam berbagai lingkungan hidup dengan tepat dimasa yang akan datang.
Pengertian pendidikan secara luas terbatas ini merupakan alternatif dari pengertian-pengertian yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu maha luas dan secara sempit. Dimana kegiatan dan lingkungan pendidikannya dilaksanakan secara terprogram atau direncanakan pada setiap jenis, jenjang serta bentuk pendidikan dan waktu pelaksanaanyapun tidak dilakukan secara sembarangan tetapi dilakukan secara proporsional dengan memilah dan memilih waktu pelaksanaannya untuk keperluan setiap kegiatan pendidikan. Dan tujuan dari pendidikan secara luas tapi terbatas ini ialah sebagai penunjang dalam mencapai tujuan hidup manusia.
Ciri-ciri pendidikan maha luas ini ialah sebagai berikut:
a.       Masa pendidikan. Berlangsung seumur hidup, yang kegiatannya tidak sembarang artinya terprogram namun pada waktu-waktu tertentu.

b.      Lingkungan pendidikan. Berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup.

c.       Bentuk kegiatan. Bentuk kegiatannya ialah bisa berbentuk pendidikan formal, non-formal maupun informal, yang dapat berupa latihan, pengajaran, dan bimbingan.

d.      Tujuan. Tujuan dari pendidikan ini ialah mencakup tujuan-tujuan dari setiap bentuk pendidikan serta tujuannya ialah sebagian dari tujuan hidup yang besifat menunjang terhadap pencapaian tujuan hidup.
Pengertian pendidikan berdasarkan beberapa pendekatan dapat dibagi menjadi :

C.    PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN ILMIAH

Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 30) pendidikan berdasarkan pendekatan iliah memiliki ciri-ciri sebagai ini berikut :
a.       Analisis, maksudnya adalah menjabarkan sesuatu hal dalam unsur-unsur yang lebih kecil, karena didalam pendidikan ada batas-batas tertentu yang dipandang dalam sudut pandang ilmu tersebut seperti : sosiologi, psikologi, antropologi, politik, ekonomi dan sebagainya.
b.      Deskriptif, menggambarkan secara terperinci tentang unsur-unsur kependidikan yang menjadikan objek penyelidikannya
c.       Empiris, mengungkap prinsip-prinsip pendidikan berdasrkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pendidikan dengan menggunakan prosedur kerja yang cermat, terencana.
d.      Mulai dengan satu asumsi. Maksudnya suatu pendapat yang diakui kebenarannya tanpa pembuktian. Antara lain suatu lata da;am asuatu disiplin ilmu tentu dalam pendidikan sudah diaakui kebenarannya oleh para pemerhati pendidikan.
Pendekatan secara ilmiah yang ditinjaau dari beberapa cabaang ilmu antara lain :

1.       Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan psikologi

Individu merupakan titik sentral daalam melaksanakan aktifitas hidupnya dalam mencapai tingkat kematangaannya dari setiap perkembangan. Ada beberapa karakteristik individu sebagai bahan kajian dalam pendidikan yang diungkapkan oleh (Mudyahardjo, 2001, hal. 21) adalah sebagai berikut : 1. Adanya perbedaan individual 2. Lebih banyak kesamaan daripada perbedaannya 3. Sebuah organisme yang total 4. Mempunyai kesiapan bertindak 5. Mempunyai tugas-tugas perkembangan 6. Mempunyai berbagai kebutuhan 7. Memiliki kecenderungan umum dalam bertigkah laku. 10. Merupakan motivator bagi dirinya sendiri. Karakteristik itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia merupakan dasar dari proses pendidikan itu sendiri. Pandangan psikologis tersebut sekiranya mengarah pada pola ideografis. Yang menekankan pada tuntutan-tuntutan individu  .dengan demikian pegertian pendidikan dari sudut pandang psikologi merupakan individualisasi atau proses pengembangan individu.

2.      Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan sosiologi

Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 32) maksud dari pendidikan berdasarkan sosiologi ialah sosiologi saja sudah cukup jelas dalam menunjukan bahwa manusia hidup tidak lepas melakukan hubungannya dengan manusia yang lainnya karena pendidikan pada intinya merupakan hubugan atau interaksi dan interelasi antara manusia dengan manusia. yaitu pendidik dan peserta didik.

3.      Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan antropologi

Disiplin ilmu yang juga menopang terhadap pendidikan adalah cabang ilmu antropologi.yaitu pengetahuan tentang ras manusia. Atas dasar cabang ilmu antropologi ini terhadap pendidikan adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang mempunyai keharusan dan kemungkinan pendidikan, karena manusia lahir tanpa dibantu manusia maka manusia tersebut tidak mungki menjadi manusia yang sempurna. Dan tidak akan mungkin terjadi interaksi dan interrelasii. Terjadinya pendidikan karena adanya hubungan sesama manusia untuk mengembangkan ratiodan perkembangan fisiknya. (Landasan Pendidikan, 2011, hal. 33-34)
Selaku guru atau pendidik yang telah mebgenyam pendidikan dan pengalaman, baik itu di lingp tyang formal maupun pengalaman langsung nya  di masyarakat yang merupakan  modal dalam melaksanakan tugas mengajaratau dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan.
Akan tetapi kajian yang terpenting dari cabang ilmu antropologi terhadap pendidikan ialah proses emindahan budaya darii suatu generasi ke generasi  selanjutnya atau disebut ekulturasi.

4.      Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan politik

Pendidikan dipandang dari suatu sudutpolitik mengarah pada ketatanegaraan dalam berbangsa dan bernegara. Dalam bukunya (Mudyahardjo, 2001, hal. 24)  bahwa politik atau ilmu politik merupakan studi tentang pemerintahan negara.
Selaku guru atau pendidi maka yang hendak dilakukan adalah mengerti tentang pendidikan politik yang kiranya dapat disebar luaskanpada para siswa atau terdidik dalam upaya membangun bangsa menuju masyaraakaat yang lebih maju.
Politika atau ilmu politik dalam hubungan dengan pendidikan merupakan dasar dalaam pengelolaan pendidikan secara makro. Karena tidak mau sistem pendidikan yang dianut akan selalu bergantung pada sendi-sendi politik yang dilakukan dalamsuaatu kurun pemerintahan yang sedang memegang kekuasaan. Demikiaan pulas politik suatu negara yang berdampak pada terjalinnya kerja sama internaasional dibidang pendidikan, pendidikan politik dan pendidikan kewarganegaraan. Dengan demikian dapat disimpulkkan pengertian pendidikan dari sudut pandang politik adalah civilisasi atau proses menjadi warga negara yang diharapkan.

5.      Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ekonomi

Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 35-36) Pendidikan dipandang dari sudut pandang ekonomi mengarah pada upaya-upaya dalam mencapai kemakmuran manusia.
Jika dalam pandangan ekonomi manusia adalah enimal economiccus atau binatang yang melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang beruapaya untuk memenuhi atau memperoleh kebutuhan untuk dirinya.
Selaku guru, pendidik perlu memahami tentang pentingnya meningkatkan kebutuhan ekonomi, karena guru pada kesehariannya perlu kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya material. Demikian pula  para siswa yang kesehariannya akan berhubungan dengankebutuhan, baik itu untuk keperluan sekolah maupun untuk kebutuhan hidup pribadinya sendiri.
Ekonomi juga merupakan penopang bagi pendidikan, karena segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan pendidikaan aakan ditentukan dengan perhitungan ekonomi.
Dalam prinsip ekonomi disebutkan bahwa dengan modal yang dikeluarkan seminimal mungkin. Maka ungkapann tersebut dalam pendidikandapat diartikan sebagai human investment atau penanaman modaldalam sumber daya manusia yang ditinjau dari ekonomi makro artinyabagaimanakah modal yang telah dikeluarkaan oleh manusia dalam pendidikan diharapkan dapat diperolah kembali modalnya juga keuntungannya. Sedangkan pendidikan yang ditinjau dari mikro ekonomi adalah profesionalisasi artinya bagaimanakah modal yang telah dditanamkan dalam pendidikan dapaat diperoleh keuntungannya menjadi manusia yang profesional.

D.   PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM

Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 37) Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau subsistem yang teerorganisir satu sama lain sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan. Apabila klasifikasi sistem dikaitkan dengan pendidikan sebagai suatu sistem nampaknya akan berada pada sistem sosial, sistem terbuka, sistem buatan manusia, karena pada dasarnya pendidikan diarahkan kepada kehidupan manusia, yang direkayasa oleh manusia itu sendiri dalam upaya memaksimalkan sumber-sumber potensial yang ada pada manusia, dengan cara menbuka diri atau menerima pengaruh-pengaruh lingkungan secara berlanjut agar manusia  selalu mengalami perubahan yang berkesinambungan.
            Pendidikan sebagai suatu sistem sebagaimana diungkap dalam bukunya (Mudyahardjo, 2001, hal. 51-53) gambarannya adalah sebagai berikut :
1.      Masukan pendidikan
a.       Informasi : informasi produk berupa informasi mengenai peserta didik . innformasi operasional, seperti : informasi tentang penduduk ,  barang-barang yang digunakan untuk pendidikan, pengetahuan dan sebagainya.
b.      Energi atau tenaga, masukan tenaga yang terlibat dalam pendidikan, seperti tenaga kependidikan atau guru, penduduk yang terlibat dalam sistem pendidikan
c.       Bahan-bahan, sumber-sumber bukan manusia yang  terlibat dalam sistem pendidikan itu sendiri: barang proodusi (buku pelajaran,alat  peraga dan sebagainya. Da penghasilan nasional yang disediakan khusus untuk pendidikan seperti BOS, SPP, dan sebagainya.
2.      Transformasi
a.       Komponen : tujuan peendidikan , organisasi pendidikan, masa pendidikan, program isi pendidikan, prasarana pendidikan, sarana dan tkhnologi pendidikan, biaya pendidikan, tenaga pendidikan dan juga peserta didik.
b.      Bentuk transformasi
1.      Transformasi administraatif pendidikan yaitu proses pengelolaan pendidikan nasional oleh pemerintah.
2.      Transformasi operasional atau teknis pendidikan, yaitu proses pengelolaan pendidikan oleeh sekolah maupun pendidikan luar sekolah
3.      Hasil

a.       Orang yang terdidik mempunyai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b.      Orang terdidik dapat berperan sebagai :
Seseorang yang dapat mengembangkan kemampuannya serta terus belajar, seseorang dapat menjadi anggota keluarga yang baik, anggota masyarakat yang baik dan sebagainya.


EmoticonEmoticon